Jangan Mencela Penuntut Ilmu

Image

Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda:

أَلَا إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ

Ketahuilah, sesungguhnya dunia itu terlaknat, apa yang ada di dalamnya pun terlaknat, kecuali dzikir kepada Allah, melakukan perbuatan yang diridhai­Nya. orang yang pandai, dan orang yang belajar (terpelajar) ” (HR. Tirmidzi no. 2322; Ibnu Majah no. 4112)

عن معأوية بن قرة قال قال أبو الدرداء اطلبوا العلم فان عجزتم فاحبوا أهله فان لم تحبوهم فلا تبغضوهم

Dari Mu’awiyah bin Qurrah, Abu Darda Radhiallahu’anhu berkata: “Tuntutlah ‘ilmu. Jika kalian tidak mampu menuntut ‘ilmu, maka cintailah pemilik ‘ilmu, dan jika kalian tidak mencintai mereka maka janganlah kalian membencinya” (Shifatus Shohwah, Imam Ibnul Jauzi)

Abu Darda Radhiallahu’anhu berpesan:

كن عالما أو متعلما أو مستعلما أو محبا ولا تكن الخامس فتهلك وهو الذي لا يعلم ولا يتعلم ولا يستمع ولا يحب

“Jadilah alim  (orang yang berilmu), muta’allim  (orang yang menuntut ilmu), mustami’ (orang yang mendengar iimu), atau muhibb  (orang yang mencintai ilmu). dan jangan menjadi orang kelima sehingga kamu celaka. Dia adalah orang yang tidak berilmu, tidak belajar, tidak mendengar, dan tidak pula mencintai orang yang berilmu.” (Al-Kaba’ir, Imam Adz-Dzahabi)

Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ، وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ

Siapa saja yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka Allah akan membuka jalan baginya menuju surga. Sesungguhnya para malaikat akan membentangkan sayapnya karena keridhaan mereka terhadap orang yang menuntut ilmu.” (HR. Abu Dawud no. 3641; Tirmidzi no. 2682; Ibnu Majah no. 223)

Berkenaan dengan hadits di atas, ada sebuah kisah menarik:

Dari Abu Yahya Zakariya bin Yahya As-Saji Rohimahulloh, dia berkata:

كنا نمشي في أزقة البصرة إلى باب بعض المحدثين، فأسرعت المشي، وكان مع رجل ماجن منهم في دينه فقال: ارفعوا أرجلكم عن أجنحة الملائكة لا تكسروها، كالمستهزئ! فما زال في موضعه حتى جفت رجلاه وسقط!

“Kami pernah berjalan di sebuah jalan sempit Bashrah menuju tempat ahli hadits. Kami lantas mempercepat langkah kami. Ketika itu ada bersama kami seorang lelaki yang senang berkelakar tanpa malu yang diragukan keislamannya. Dia berkata: ‘Angkat kaki kalian dari sayap-sayap malaikat, jangan sampai kalian mematahkannya’ (Layaknya seorang yang sedang mengejek). Dia belum berpindah dari tempatnya hingga kakinya mengejang dan dia pun terjatuh” (Bustanul Arifin, Imam An-Nawawi)

-وقال الحافظ عبد القادر: إسناد هذه الحكاية كالأخذ باليدين، أو كرأي العين؛ لأن رواتها أعلام، ورواتها أئمة.

 

Al-Hafizh Abdul Qodir berkata: “Sanad dari kisah ini seperti memegang dengan kedua tangan, atau seperti dilihat dengan kedua mata; karena kemantapan perawinya, perawi kisah ini adalah para Imam”. (Bustanul Arifin, Imam An-Nawawi)

***Wallohu A’lam***

, , , , , ,

  1. Tinggalkan komentar

Tinggalkan komentar

  • Kajian.Net
  • Kategori

  • rindusunnah.com
  • Calendar

    Juni 2012
    S S R K J S M
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930